Pada tahun 2004, aku & anak-anak diajak suami untuk hijrah ke Papua... Ihh ngeri juga aku karena selain jauh, anak-anak meninggalkan sekolahnya di Jawa dan yang paling berat adalah meninggalkan Ramanda tercinta yang waktu itu sudah sering sakit, apalagi Ibunda baru saja meninggalkan beliau 2 bulan yang lalu. Tapi keputusan itu tetap harus diambil walau sangat sulit, karena kesempatan untuk memperoleh rumah dan fasilitas keluarga akan hilang / hangus diwaktu mendatang. akhirnya berangkatlah kami sekeluarga dan inilah rumah kami pertama kali di Kuala Kencana...Alhamdulillah didalamnya sudah ada peralatan rumah tangga yang sangat komplit...ini sangat melegakanku.
Tempatnya memang sepi tapi ada hal yang menyenangkan tinggal disini, udara bersih sehingga anak2 tumbuh wajar tidak banyak dicemari polusi .. alam .. sosial .. Kicauan burung setiap saat terdengar bagaikan suara Aluna Sagita...ehh...itu pan idolanya Nadira ya.
Hari berganti minggu, bulan dan tahun tidak terasa kami sudah 4 tahun tinggal disini, ternyata nikmatnya luar biasa sekali...bisa dikatakan inilah surga dunia (semua ustad tamu selalu mengatakan hal yang sama), tinggal jauh dari kota besar membuat kita tidak konsumtif dan lebih religius.
Fa bi ayyi ala'i rabbikuma tukazziban.
Awie - KK, 26 Sept ' 08
Tiada ulasan:
Catat Ulasan